Sabtu, 14 Mei 2011

Kisah 12 Shio

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang Dewa. 
Pada 31 Desember pagi, sebelum tahun baru, Sang Dewa menulis surat kepada binatang-binatang di seluruh negeri. Angin lalu menyebarkannya ke seluruh negeri. Dalam sekejab, para binatang menerima surat yang isinya seperti ini:

“Besok pagi di Tahun Baru, aku akan memilih binatang yang paling dahulu datang ke sini, dari nomor 1 sampai dengan nomor 12. Lalu, setiap tahun aku akan mengangkat satu per satu dari mereka sebagai Jenderal berdasarkan urutan.”

Para binatang sangat bersemangat dan tertarik dengan hal itu. Mereka ingin menjadi jenderal.

Waktu itu tikus dan kucing bersahabat baik.
Kucing yang suka tidur berkata pada Tikus, ”Tikus, jangan lupa bangunkan aku, ya! Besok kita berangkat bersama.”Tetapi apa yang terjadi?

Semua binatang memikirkan kemenangan, mereka tidur cepat. Hanya Sapi yang langsung berangkat malam itu. Ia sadar bahwa ia hanya dapat berjalan lambat. Sang Tikus melihatnya, lalu “Huuup!” Tikus meloncat dipunggung Sapi, tetapi Sang Sapi tidak menyadarinya.

Pagi harinya,
saat masih gelap, anjing, harimau, naga, ular, kuda, dan kelinci semuanya berangkat berlari menuju tempat Sang Dewa. Mereka telah berhasil menyeberangi sungai. Sementara itu, ayam, domba, dan monyet terlihat masih berada di seberang sungai. Sang Ayam yang melihat sebuah rakit memanggil Domba dan Monyet. Domba dan Monyet membantu Ayam untuk membersihkan rumput yang menutupi rakit, mendorong dan menarik rakit sampai ketepian. Mereka menyeberangi sungai bertiga. Babi yang berjalan pelan berada di urutan paling belakang. Sedangkan Kucing, masih tertidur karena lupa dibangunkan Tikus yang sudah berangkat menumpang Sapi.

Saat matahari terbit,
yang pertama kali sampai di tempat Dewa adalah Sapi. Namun, Sang Tikus melompat ke depan dan mendarat tepat dihadapan Dewa. Tikus menjadi yang pertama. “Selamat Tahun Baru, Dewa,”sapa Tikus kepada Dewa. Sapi pun menangis karena kecewa menjadi urutan kedua. Selanjutnya, barulah harimau, kelinci, naga, ular, dan kuda. Kemudian karena dewa puas terhadap kerjasama ayam, domba, dan monyet, Dewa menetapkan domba pada urutan kedelapan, monyet pada urutan kesembilan, dan ayam pada urutan kesepuluh. Anjing dan Babi pun datang menyusul mereka secara berurutan.

Para binatang ini kemudian disebut dengan “12 Shio Binatang”.
Mereka lalu merayakan kemenangan dan berpesta-pora mengelilingi Sang Dewa. Lalu Sang Kucing datang dengan wajah sangat marah. Ia mencari Tikus. Kucing yang tidak berhasil masuk ke dalam 12 Shio Binatang sampai sekarang masih mengejar Tikus ke sana kemari karena telah lupa membangunkannya.


Catatan:

 Terinspirasi dari anime Fruits Basket.
Film kartun Jepang kesukaanku, komiknya juga ada.
Bagus, apik.. Banyak nilai-nilai positif yang bisa kita ambil.

Diambil dari berbagai sumber.
(google.com) 

Kucingku Tersayang

He is Ndun Ndun (Gendun)
...dia telah meninggal....dipotas uwong...T_T...smoga ia tenang di alam sana...amin

He is Bul Bul (Ubul)


Diambil melalui kamera ponsel